selamat datang

salam sehat ala sholawat shifak

Friday, February 22, 2013

FAM (CA Mame)

FAM / CA MAMAE



Add caption

Add caption


Payudara adalah suatu hal yang paling membagakan bagi seorang perempuan. Maka dari itu sangat lah penting bagi seorang perempuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan payu daranya. FAM atau Tumor Mamae adalah hal yang paling menakutkan kedua bagi wanita setelah CA atau kangker servik. Tumor mamae dapat berkembang menjadi CA mamae. Semua itu tergantung bagaimana seorang perempuan menjaga payudaranya. 

Pemeriksaan payu dara sangat penting dilakukan oleh seorang perempuan sedini mungkin, karena tumor atau benjolan yang tidak wajar pada wanita dapat terjadi pada wanita manapun tanpa mengenal setatus sosial maupun usia. Cara sederhana dalam melakukan pemeriksaan payudara dapat dilakukan sedini mungkin, yaitu dengan cara melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Cara tersebut dilakukan dengan perabaan dari ketiak secara merata sampai melingkari keseluruh area payudara. CAra tersebut dapat dilakukan seperti pada gambar berikut.



Jika terdapat benjolan pada payudara yang tidak wajar maka segeralah periksakan pada dr bedah dirumah sakit. Apabila itu terindikasi tumor maka setujuilah tindakan pembedahan. maka dengan begitu anda bisa menurunkan terjadinya keganasan pada payudara anda. Salah satunya cara untuk menghindari terjadinya tumor maka akan bagi ibu yang sudah memiliki atau sedang mengandung bayi, sebaiknya berikan asi eklusif pada anak anda minimal selama 6 bulan. Jangan pernah memberi asi pada bayi anda dengan cara disedot kemudian diberikan dengan botol. Dengan memberikan asi secara langsung maka hisapan sang buah hati akan merangsang sel dan saluran asi pada payu anda, sehingga tidak terjadi sumbatan saluran asi. Terkadang para ibu takut memberi asi secara langsung karena takut payudaranya melorot, maka putuskan lah pilihan pilih anda punya payu dara melorot atau anda harus kehilangan sebelah payudara anda ?.

Namun tumor mamae juga dapat terjadi pada remaja, ini dapat terjadi karena berbagai penyebab dan faktor.    Biasanya terjadi karena kebiasaan hidup seperti pengonsumsian makanan karsino genik, masas payudara tanpa aturan dan terjadi karena punya bakat untuk terjadinya kangker. maka sayangilah payudara anda dengan SADARI sedini mungkin.
semoga bermanfaat, trimakasih.....

Sunday, February 10, 2013

bocor lambung

OBSTRUKSI GASTER


Obstruksi gaster atau disebut bocor lambung adalah hal yang biasa terjadi karena pola hidup. Banyak orang yang tidak menyadari akan pola hidup dan kandungan kimia yang mereka makan dapat mengakibatkan hal fatal pada lambung mereka yang dapat mengancam jiwa. Obstruksi gaster terjadi karena pengonsumsian jamu yang asal asalan tanpa diketahui kandungannya secara pasti, karena jamu sekarang ini tidak seperti jamu yang dulu yang dibuat dengan bahan alami.kebanyakan jamu sekarang dibuat dari bahan kimia berbahaya. Parahnya orang yang mengonsumsi tidak tau akan kandungan asli dari jamu tersebut. Bocor lambung juga dapat terjadi karena pengonsumsian alkohol, apalagi alkohol yang dioplos tanpa aturan dapat mengikis mukosa lambung.

Mukosa lambung yang terkikis mengakibatkan meningkatnya cairan lambung dan akhirnya lambung semakin tipis pada salah satu sisinya dan terjadilah kebocoran lambung. Cairan lambung yang keluar kedalam peritonium mengakibatkan infeksi pada lambung dan mengisi rongga peritonium dengan udara dan cairan yan akan direspon sebagai toksik oleh tubuh. Walaupun dalam perut terdapat lemak baik atau yang sering disebut omentum yang berguna menutup dan melindungi area yang meradang dan infeksi kebanyakan omentum tidak dapat melakukannya dengan baik karena proses kebocoran dan keluaran cairan yang terus menerus.

Tanda awal yang sering muncul dari bocor lambung adalah pasien merasa begah, kembung, dan mual-muntah. Hal ini terjadi karena rongga perut terisi udara dan cairan. Apabila dilakukan foto rontegen akan terdapat udara bebas dalam rongga perut. Hala yang dapat dilakukan dalam mengatasi obstruksi gaster adalah dengan melakukan pemasangan NGT atau selang sonde perut untuk mengurangi cairan gaster. Hal kedua yang harus segera dilakukan adalah proses pembedahan untuk  menutup gaster yang sedang bocor.

Proses pembedahan ini dilakukan selain untuk menutup lambung yang bocor juga bertujuan untuk mencuci lambung dengan air hangat. Cuci perut ini bertujuan agar infeksi tidak semakin berat. Tindakan oprasi yang dilakukan relatif aman dan potensi sembuhnya mencapai 90% namun itu untuk kondisi pasien yang masih bagus dan belum terlalu parah infeksinya. Namun untuk kondisi pasien yang sudah jelek dan tidak ditangani dengan benar maka akan berujung pada kematian, dengan tindakan pembedahan potensi hidupnya mencapai  50%. Namun semuaitu hanya hal yang saya tau dari pengalaman dan teori yang saya dapat selama bekerja semuanya selanjutnya adalah kuasa alla swt.

Semoga bermanfaat, amin.

APP


ASUHAN KEPERAWATAN APPENDISITIS


I.                   PENGERTIAN
Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997)

II.                ETIOLOGI
Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh:
a.       Fekalis/ massa keras dari feses
b.      Tumor, hiperplasia folikel limfoid
c.       Benda asing

III.             PATOFISIOLOGI
Appendisitis yang terinflamasi dan mengalami edema. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intra luminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif dalam beberapa jam, trlokalisasi di kuadran kanan bawah dari abdomen. Appendiks terinflamasi berisi pus. 

IV.             PATHWAYS

Idiopatik                     makan tak teratur                    Kerja fisik yang keras
 

                              Massa keras feses
                             
                              Obstruksi lumen
                             
                              Suplay aliran darah menurun
                              Mukosa terkikis
 

·         Perforasi                Peradangan pada appendiks               distensi abdomen
·         Abses
·         Peritonitis                             Nyeri
Menekan gaster

Appendiktomy             pembatasan intake cairan       peningk prod HCL                                                                            

Insisi bedah                                                                           mual, muntah
                                             Resiko terjadi infeksi
Nyeri                                                                        resiko kurang vol cairan

  
V.                TANDA DAN GEJALA
·      Nyeri kuadran kanan bawah dan biasanya demam ringan
·      Mual, muntah
·      Anoreksia, malaisse
·      Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney
·      Spasme otot
·      Konstipasi, diare
(Brunner & Suddart, 1997)

VI.             PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
·      Sel darah putih : lekositosis diatas 12000/mm3, netrofil meningkat sampai 75%
·      Urinalisis         : normal, tetapi eritrosit/leukosit mungkin ada
·      Foto abdomen: Adanya pergeseran material pada appendiks (fekalis) ileus terlokalisir
·      Tanda rovsing (+) : dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa dikuadran kanan bawah
(Doenges, 1993; Brunner & Suddart, 1997)

VII.          KOMPLIKASI
·      Komplikasi utama adalah perforasi appediks yang dapat berkembang menjadi peritonitis atau abses apendiks
·      Tromboflebitis supuratif
·      Abses subfrenikus
·      Obstruksi intestinal

VIII.       PENATALAKSANAAN
·      Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan
·      Antibiotik  dan cairan IV diberikan sampai pembedhan dilakukan
·      Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan
Apendektomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi.
(Brunner & Suddart, 1997)

IX.             PENGKAJIAN
1.      Aktivitas/ istirahat: Malaise
2.      Sirkulasi : Tachikardi
3.      Eliminasi
·         Konstipasi pada  awitan awal
·         Diare (kadang-kadang)
·         Distensi abdomen
·         Nyeri tekan/lepas abdomen
·         Penurunan bising usus
4.      Cairan/makanan : anoreksia, mual, muntah
5.      Kenyamanan
Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilikus yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik Mc. Burney meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau nafas dalam
6.      Keamanan : demam
7.      Pernapasan
·      Tachipnea
·      Pernapasan dangkal
(Brunner & Suddart, 1997)

X.    DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
1.      Resiko tinggi terjadi infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan utama, perforasi,peritonitis sekunder terhadap proses inflamasi
Tujuan : tidak terjadi infeksi
Kriteria:
·      Penyembuhan luka berjalan baik
·      Tidak ada tanda infeksi seperti eritema, demam, drainase purulen
·      Tekanan darah >90/60 mmHg
·      Nadi < 100x/menit dengan pola dan kedalaman normal
·      Abdomen lunak, tidak ada distensi
·      Bising usus 5-34 x/menit
Intervensi:
a. Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Waspadai nyeri yang menjadi hebat
b.      Awasi dan catat tanda vital terhadap peningkatan suhu, nadi, adanya pernapasan cepat dan dangkal
c.       Kaji abdomen terhadap kekakuan dan distensi, penurunan bising usus
d.      Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptik
e.       Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik drainase luka/drain, eriitema
f.       Kolaborasi: antibiotik

2.      Nyeri b.d distensi jaringan usus oleh onflamasi, adanya insisi bedah
Kriteria hasil:
·         Persepsi subyektif tentang nyeri menurun
·         Tampak rileks
·         Pasien dapat istirahat dengan cukup
Intervensi:
a.       Kaji nyeri. Catat lokasi, karakteristik nyeri
b.      Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler
c.       Dorong untuk ambulasi dini
d.      Ajarkan tehnik untuk pernafasan diafragmatik lambat untuk membantu melepaskan otot yang tegang
e.       Hindari tekanan area popliteal
f.       Berikan antiemetik, analgetik sesuai program
3.      Resiko tinggi kekurangan cairan tubuhb.d inflamasi peritoneum dengan cairan asing, muntah praoperasi, pembatasan pasca operasi
Kriteria hasil;
·      Membran mukosa lembab
·      Turgor kulit baik
·      Haluaran urin adekuat: 1 cc/kg BB/jam
·      Tanda vital stabil
Intervensi:
a.       Awasi tekanan darah dan tanda vial
b.      Kaji turgor kulit, membran mukosa, capilary refill
c.       Monitor masukan dan haluaran . Catat warna urin/konsentrasi
d.      Auskultasi bising usus. Catat kelancara flatus
e.       Berikan perawatan mulut sering
f.       Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan peroral dimulai dan lanjutkan dengan diet sesuai toleransi
g.      Berikan cairan IV dan Elektrolit

4.      Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan  b.d kurang informasi
Kriteria:
·   Menyatakan pemahamannya tentang proese penyakit, pengobatan
·   Berpartisipasidalam program pengobatan
Intervensi
a.       Kaji ulang embatasan aktivitas paska oerasi
b.      Dorong aktivitas sesuai toleransi dengan periode istirahatperiodik
c.       Diskusikan perawatan insisi, termasuk mengganti balutan, pembatasan mandi
d.      Identifikasi gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh peningkatan nyeri, edema/eritema luka, adanya drainase
(Doenges, 1993). 


DAFTAR PUSTAKA


1.      Doenges, Marilynn E. (1993). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta. EGC

2.      Price, SA, Wilson,LM. (1994). Patofisiologi Proses-Proses Penyakit, Buku Pertama. Edisi 4. Jakarta. EGC

3.      Smeltzer, Bare (1997). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & suddart.  Edisi 8. Volume 2. Jakarta, EGC

Swearingen. (1996). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 2. K\Jakarta. EG

pengamen berjilbab

PENGAMEN BERJILBAB


Hari ini saya pergi jalan ke bekasi naik bus, yah emeng sih tiap kali saya pergi yang agak lumayan jauh saya lebih memilih naek kendaraan umum. Selain saya gak capek, juga lebih santai hehehe. Setiap kali saya naek angkot pasti ada pengamen dan pedagang asongan yang ikut meramekan suasana dalam angkot yang sudah sesak. macam macam pengamen yang naik dari yang suaranya bagus, fals/jelek, penampilan yang mencurigakan, duet yang bagus. Ada pula yang udah gak bagus, penampilannya kayak preman, suka maksa lagi jadi bikin jengkel. Semua itu warna indonesia yang dari orangtua kita kecil sampai kita sekarang membaca ini dan mungkin sampai nanti anak kita dewasa warna itu tidak akan hilang. Terkadang saat saya menemukan pengamen dengan suara yang merdu dan enak didengar saya berpikir andai saja para musisi/seponsor artis/pencarai bakat sering naik kendaraan umum mereka pasti menemukan begitu banyak bakat, tidak seperti artis sekarang yang hanya bermodal tampang tanpa talen. Dunia musik indonesia terpuruk saat ini, menurut saya terkenal itu mudah tapi dikenal itu sulit. Agar dapat dikenal tidak perlu tampang dan body yang aduhay namun profesionalnya dalam bidang contohnya dengan suara yang bagus atau musik yang bagus walau dia sudah tidak dalam zamannya namanya dan suaranya masih dapat dikenal generasi seanjutnya. Itulah bedanya antara terkenal sesaat dan dikenal.

Namun hari ini saya sangat kaget dengan saya bertemu dengan pengamen berjilbab. Dua gadis itu membawa gitar dan bernyanyi didalam bus yang sedang aku naiki. Saya terperanga dngan wanita tersebut, baru pertamakali ini saya melihat dan bertemu dengan gadis ini. Saya amat kagum alunan liriknya begitu indah, suaranya merdu, penampilannya santun. Sayapun tidak pernah mendengar alunan lirik yang dinyanyikannya, saya pikir itu adalah lagu ciptaan mereka sendiri. Saya kagum dalam kondisi kejahatan yang rawan dan pergaulan keras di jalanan mereka berani untuk mencari nafkah dengan halah tanpa mengabaikan agama. Kenapa saya bilang mereka tidak mengabaikan agama?, karena keimanan adalah tiang agama dan aurot adalah pondasi awal dari keimanan. Mereka menutup aurot mereka sebagaimana mestinya, ditengah para wanita memamerkannya, mereka mencari rizki halal ditengah giuran banyaknya reski haram yang lebih mudah. Subhanallah semoga allah merahmati mereka dengan tujuannya yang baik, entah itu sekedar hobi atau memang kebutuhan amin.