PENGAMEN BERJILBAB
Hari ini saya pergi jalan ke bekasi naik bus, yah emeng sih tiap kali saya pergi yang agak lumayan jauh saya lebih memilih naek kendaraan umum. Selain saya gak capek, juga lebih santai hehehe. Setiap kali saya naek angkot pasti ada pengamen dan pedagang asongan yang ikut meramekan suasana dalam angkot yang sudah sesak. macam macam pengamen yang naik dari yang suaranya bagus, fals/jelek, penampilan yang mencurigakan, duet yang bagus. Ada pula yang udah gak bagus, penampilannya kayak preman, suka maksa lagi jadi bikin jengkel. Semua itu warna indonesia yang dari orangtua kita kecil sampai kita sekarang membaca ini dan mungkin sampai nanti anak kita dewasa warna itu tidak akan hilang. Terkadang saat saya menemukan pengamen dengan suara yang merdu dan enak didengar saya berpikir andai saja para musisi/seponsor artis/pencarai bakat sering naik kendaraan umum mereka pasti menemukan begitu banyak bakat, tidak seperti artis sekarang yang hanya bermodal tampang tanpa talen. Dunia musik indonesia terpuruk saat ini, menurut saya terkenal itu mudah tapi dikenal itu sulit. Agar dapat dikenal tidak perlu tampang dan body yang aduhay namun profesionalnya dalam bidang contohnya dengan suara yang bagus atau musik yang bagus walau dia sudah tidak dalam zamannya namanya dan suaranya masih dapat dikenal generasi seanjutnya. Itulah bedanya antara terkenal sesaat dan dikenal.
Namun hari ini saya sangat kaget dengan saya bertemu dengan pengamen berjilbab. Dua gadis itu membawa gitar dan bernyanyi didalam bus yang sedang aku naiki. Saya terperanga dngan wanita tersebut, baru pertamakali ini saya melihat dan bertemu dengan gadis ini. Saya amat kagum alunan liriknya begitu indah, suaranya merdu, penampilannya santun. Sayapun tidak pernah mendengar alunan lirik yang dinyanyikannya, saya pikir itu adalah lagu ciptaan mereka sendiri. Saya kagum dalam kondisi kejahatan yang rawan dan pergaulan keras di jalanan mereka berani untuk mencari nafkah dengan halah tanpa mengabaikan agama. Kenapa saya bilang mereka tidak mengabaikan agama?, karena keimanan adalah tiang agama dan aurot adalah pondasi awal dari keimanan. Mereka menutup aurot mereka sebagaimana mestinya, ditengah para wanita memamerkannya, mereka mencari rizki halal ditengah giuran banyaknya reski haram yang lebih mudah. Subhanallah semoga allah merahmati mereka dengan tujuannya yang baik, entah itu sekedar hobi atau memang kebutuhan amin.
No comments:
Post a Comment
trimakasih atas kritik dan sarannnya....