selamat datang

salam sehat ala sholawat shifak

Sunday, April 2, 2017

BPH atau PENYAKIT PROSTAT

A.    PENGERTIAN
Hiperplasia prostatik jinak merupakan kelenjar prostatnya mengalami perbesaran memanjang ke atas ke dalam kandung kemiH dan menyumbat aliran urin dengan menutupi orifusium uretra. Hiperplasia prostat merupakan pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih tua dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius. Hipertrofi prostat adalah bertambahnya sel atau chali hiperlasia dari kelenjar periurotral yang akan mendesak kelenjar prostat, sehingga mengakibatkan kelenjar prostat menjadi gepeng dan akan membentuk kapsul prostat.

B.     ETIOLOGI
Etiologi BPH belum jelas namun terdapat faktor resiko dan hormon androgen. Perubahan mikroskopik pada prostat telah terjadi pada pria usia 30-40 tahun. Bila perubahan mikroskopik ini berkembang, akan terjadi perubahan patologik anatomi yang ada pria usia 50 tahun angka kejadianyna sekitar 50%, usia 80 tahun sekitar 80% dan usia 90 tahun 100%.

C.    MANIFESTASI KLINIK
Biasanya gejala-gejala pembesaran prostat jinak, dikenal sebagai lower urinary tract symptoms (LUTS) dibedakan menjadi gejala iritatif dan obstruktif. Gejala iritatif yaitu sering miksi (frekuensi), terbangun untuk miksi pada malam  hari (nokturia), perasaan miksi yang sangat mendesak (urgensi), dan nyeri pada saat miksi (disuria).
Gejala obstruktif adalah pancaran melemah, rasa tidak lampias sehabis miksi, kalau mau miksi harus menunggu lama (hesitancy), harus mengedan (straining), kencing terputus-putus (intermittency) dan waktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensio urin dan inkontinen karena over flow.
Kompleks gejala obstruktif dan iritatif mencakup :
a.       Peningaktan frekuensi berkemih
b.      Nokturia
c.       Dorongan ingin berkemih
d.      Anyang-anyangan
e.       Abdomen tegang
f.       Voluem urin menurun
g.      Harus mengejan saat berkemih
h.      Aliran urin tidak lancar
i.        Urin terus menerus menetes setelah berkemih (dribbling)
j.        Rasa seperti kandung kemih tidak kosong dengan baik

D.    FOKUS PENGKAJIAN
1.      Sirkulasi
Tanda : peninggian tekanan darah (efek pembesaran ginjal).
2.      Eliminasi
Gejala   : 
-          Penurunan kekuatan atau dorongan aliran urine, tetesan
-          Keragu-raguan pada berkemih awal
-          Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih dengan lengkap,  dorongan dan frekuensi berkemih.
-          Nukturia, disuria, hematuria
-          Duduk untuk berkemih
-          ISK berulang, riwayat batu (statis urinaria)
-          Konstipasi (protrusi prostat abdomen bawah (dispensi kandung)
Tanda   :  Massa padat di bawah abdomen bawah (disfensi kandung kemih), nyeri tekan kandung kemih.
3.      Makanan / cairan
Gejala :    Anoreksia; mual, muntah
                Penurunan berat badan
4.      Nyeri/ kenyamanan
Gejala   :  Nyeri suprapubis, panggul, atau punggung, tajam, kuat (pada prostatitis akut).
                Nyeri punggung bawah.
5.      Keamanan
Gejala   :  Demam
6.      Seksualitas
Gejala   :  Masalah tentang efek kondisi / terapi pada kemampuan seksual.
                Takut inkontmensia / menetas selama hubungan intim.
                Penurunan kekuatan kontraksi ejakulasi.
Tanda   :  Pembesaran, nyeri tekan prostat
7.      Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala   :  Riwayat keluarga kanker, hipertensi, penyakit ginjal, penggunaan antipertensif / anti depreson, anti biotic urinaria atau agen antibiotik, obat yang dijual bebas untuk flu / alergi obat mengangung simpatomimetik.
Pertimbangan :
Rencana Pemulangan : memerlukan bantuan dengan menajemen terapi, contoh kateter.

E.     PEMERIKSAAN FISIK
1.      Pemeriksaan Laboratorium
-          Urine analisa (rutine)
-          Urine biakan dan resistensi
-          Ureum darah, fosfatosa asam, leukosit
-          Pemeriksaan prostate spesific antigen (PSA)
2.      Pemeriksaan Diagnostik
-          Sitoskopi – sistogram
-          USG abdomen bawah
-          Kateterisasi
Ditemukannya prostat membesar

F.     PATOFISIOLOGI
Proses pembesaran prostat terjadi secara perlahan-lahan sehingga perubahan pada saluran kemih juga terjadi secara perlahan-lahan. Pada tahap awal setelah terjadi pembesaran prostat, resistensi pada leher-leher buli-buli dan daerah prostat meningkat, serta otto detrosor menebal dan merangsang sehingga timbul sirkulasi atau divertikel. Fase penebalan detrusor ini disebuf fase kompensasi. Apabila keadaan berlanjut, maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensio urin, yang selanjutnya dapat menyebabkan hidronetrosis dan disfungsi seluran kemih atas.
Adapun patofisiologi dari masing-masing gejala adalah penurunan kekuatan dan kaliber aliran yang disebabkan resistensi uretra adalah gambaran awal dan menetap dari BPH.
-          Histologi terjadi destrusor membutuhkan waktuy ang lama untuk dapat melawan iritensi uretra.
-          Intermittency terjadi karena detrusor tidak dapat mengatasi resistensi uretra sampai akhir miksi. Terminal dribbling danrasa belum puas sehabis miksi terjadi karena jumlah residu urin yang banyak dalam buli-buli.
-          Frekuen terjadi terutama pada malam hari (nonturia) karena hambatan normal dari korteks berkurang dan tonus stringfer dan uretra berkurang selama tidur.
-          Urgensi dan disuria jarang terjadi, jika ada disebabkan oleh ketidakstabilan detrusor sehingga terjadi kontraksi involunter.
-          Inkontinensia bukan gejala yang khas, walaupun dengan berkembangnya penyakit urin keluar sedikit-sedikit secara berkala kaena setelah buli-buli mencapai compliance maksimum, tekanan dalam buli-buli mencapai complience maksimum, tekanan dalam buli-buli akan cepat naik melebihi tekanan stingter.


1 comment:

  1. Blog yang menarik dan informatif sekali

    Klinik Apollo Adalah Rumah Sakit di Jakarta, Dibidang Andrologi dan Ginekologi, terbaik dan Nomor 1 di jakarta memberikan layanan medis prima, dilengkapi alat medis yang modern menyembukan berbagai penyakit kelamin seperti Gonore, Kencing nanah, Sipilis sifilis,Kutil kelamin , Kondiloma akuminata, Kutu kelamin, Keputihan, Ejakulasi Dini,Wasir dan Ambeien


    Ciri Terkena Penyakit Prostat

    Radang Prostat dan Pembengkakan Prostat


    ReplyDelete

trimakasih atas kritik dan sarannnya....