Masih Masa Itu
satu dua orang sahabat dalam setiap jenjang pendidikan saya.
mereka adalah anak anak normal.
dengan kondisi keluarga yang normal.
namun mereka mengerti kondisi saya.
mereka menerima saya sebagai sahabat mereka tanpa peduli omongan orang.
saya tidak pernah menceritakan kondisi keluarga saya.
mereka pun tidak pernah bertanya kondisi keluarga saya.
mereka tau mereka hanya berteman dengan saya...
bukan keluarga saya.
saya selalu menolak, bahkan melarang ketika mereka mau main kerumah.
atau hanya sekedar menjenguk saya saat saya sakit.
waktu berlalu...
kami berpisah...
pada jenjang pendidikan menengah saya mempunyai sahabat lagi.
silaturahmi kami terjalin sangat erat sampai kami di perguruan tinggi.
bahkan setelah kami bekerja kami sering menyempatkan waktu.
kami ngobrol dari sore..
nongkrong sana sini sampai pagi....
dia satu-satunya sahabat saya yang kerumah saya.
tanpa bertanya dia kerumah dan melihat kondisi saya.
namun semua itu tidak jadi masalah.
dia tidak membahasnya.
karena dia tau saya benci semua itu, tanpa harus saya katakan.
to be continued
No comments:
Post a Comment
trimakasih atas kritik dan sarannnya....