Bara Api Dalam Hati
hai saya endri....
saya seorang anak yang bahagia pada awalnya, dengan keluarga miskin.
namun sering kali saya melihat kekerasan dalam keluarga saya.
sampai pada akhirnya saya tidak mengerti kenapa ayah dan ibu saya berpisah.
mereka berpisah walau mereka masih saling cinta, sampai sekarang....
setelah ibu dan bapak saya berpisah, saya ikut dengan ibu seperti umumnya anak broken home.
kehidupan saya berjalan normal.
saya memang tidak melihat lagi kekerasan dalam keluarga saya.
namun sekarang gantian saya yang merasakannya....
kekerasan fisik...sudah pasti saya alami.
perkataan, umpatan, hinaan dari orang sudah biasa saya dengar.
saya pernah berkata....
"allah kenapa kau tidak bunuh saja aku?"
beban mentalku saat itu begitu dalam.
hari demi hariku selalu di terapkan....
"bapak mu sudah mati"
"bapak mu main gila dengan wanita sundel"
"itu sundelane bapak mu"
"jangan kau ingat bapakmu lagi"
"kalau kamu berani saya minum kencingmu"
selalu kata-kata penuh intimidasi saya terima.
sementara setiap bulan saya melihat bapak...
saya selalu mengemis kerumah bapak hanya untuk uang 80 ribu di tahun 97.
yah itu sepertiga dari keputusan pengadilan.
aku makin benci bapak setelah dia menikah.
semua kata-kata yang selama ini saya tidak hiraukan mulai saya ingat.
saya tumbuh jadi anak yang penuh dendam.
saya lebih senang dengan kesendirian, dari pada bersama kawan-kawan yang selalu mengejek.
tak terasa saya makin jadi anak yang penyendiri.
hanya satu dua orang yang jadi sahabat saya.
hari demi hari saya makin benci semua orang di keluarga saya.
saya bertekat akan memanfaatkan mereka.
saya harus bertahan sampai saya dapat menghidupi diri saya sendiri....
to be continued
No comments:
Post a Comment
trimakasih atas kritik dan sarannnya....