A.
Pengertian
Kejang demam adalah bangkitan
kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal lebih dari 38 oC)
yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakronium. Kejang adalah
malfungsi/gangguan mendadak pada sistem listrik otak yang diakibatkan oleh
pelepasan muatan listrik yang berlebihan dari saluran cortex. Kejang demam
adalah kejang yang terjadi pada suhu yang tinggi, suhu badan yang tinggi
menyebabkan gangguan neurologist.
B.
Etiologi
Hingga kini
belum diketahui dengan pasti, demam sering disebabkan infeksi saluran
pernafasan atas, otitis media, pneumonia, gastroenteritis dan infeksi saluran
kemih, kadang-kadang demam tidak begitu tinggi dapat menyebabkan kejang.
Namun demikian
ada beberapa faktor yang mungkin berperan dalam menyebabkan kejang demam,
misalnya:
1.
Demam itu sendiri
2.
Efek produk toksik daripada mikro organisme terhadap
otak
3.
Respon alergik yang abnormal oleh infeksi
4.
Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit
5.
Ensefalitis viral yang ringan yang tidak diketahui
6.
Gabungan semua faktor tersebut di atas
C.
Patofisiologi
Untuk
mempertahankan kelangsungan hidup sel atau organ otak diperlukan suatu energi
yang didapat dari metabolisme. Bahan baku untuk metabolisme otak yang
terpenting adalah glukosa. Sifat proses itu adalah Oksidasi dimana oksigen
disediakan dengan perantaraan fungsi paru-paru dan diteruskan ke otak melalui
sistem kardiovaskuler. Jadi sumber energi adalah glukosa yang melalui oksidasi
dipecah menjadi karbondioksida dan air.
Sel dikelilingi
suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam adalah Lipoid dan permukaan
luar adalah Ionik. Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui dengan
mudah oleh ion kalium (K+) dan sangat sulit dilalui oleh ion Natrium (Na+) dan
elektrolit lainnya kecuali ion klorida (Cl-), akibatnya konsentrasi K+ dalam
sel tinggi dan konsentrasi Na+ rendah. Sedangkan di luar sel terdapat keadaan
sebaliknya, karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar
sel, maka terdapat perbedaan potensial yang disebut potensial.
Membran dari
sel neuron, untuk menjaga keseimbangan potensial membran ini perlu energi dan
bantuan enzim Na-K.ATPase yang terdapat pada permukaan sel. Keseimbangan
potensial membran ini dapat dirubah oleh adanya:
1.
Perubahan konsentrasi ion dirubah ekstraselular.
2. Rangsangan yang Datangnya mendadak, misalnya
mekanis, kimiawi atau aliran listrik dari sekitarnya.
3.
Perubahan patofisiologi dari membran sendiri karena
penyakit atau keturunan
D.
Tanda dan Gejala
Umumnya kejang
demam berlangsung singkat berupa serangan kejang klonik atau tonik bilateral.
Bentuk kejang lain dapat juga terjadi seperti mata terbalik ke atas dengan
disertai kekakuan atau kelemahan gerakan sentakan berulang tanpa didahului
kekakuan atau hanya sentakan.
Di Sub Bagian
saraf anak bagian IKA FKUI RSCM Jakarta, kriteria livingstone yang telah
dimodifikasi dipakai sebagai pedoman untuk membuat diagnosis kejang demam
sederhana ialah:
1.
Umur anak ketika kejang antara 6 bulan sampai dengan
4 tahun.
2.
Kejang berlangsung sebentar tidak lebih dari 15
menit.
3.
Kejang bersifat umum.
4.
Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya
demam.
5.
Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal.
6.
Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu
sesudah suhu normal tidak menunjukkan kelainan.
7.
Frekuensi bangkitan kejang di dalam 1 tahun tidak
melebihi 4 kali
E.
Pemeriksaan Penunjang
1.
Pemeriksaan cairan serebrospinalis, terutama untuk
bayi yang berumur kurang dari 6 bulan. Untuk menyingkirkan kemungkinan
meningitis.
2.
Pemeriksaan darah rutin, gula darah, elektrolit.
3.
Pemeriksaan CT scan.
4.
Pemeriksaan Elektro Encephalo Grafi
No comments:
Post a Comment
trimakasih atas kritik dan sarannnya....